Penelitian bertujuan untuk pemetaan produk unggulan khas pada 21 Desa di Kecamatan Batang diwilayah Kabupaten Batang, yang memenuhi kriteria produk yang layak dikembangkan untuk OVOP (One Village One Product), dan mengangkat satu produk unggulan sebagai pilot project OVOP dengan disertai roadmap jalur pengembangannya. Metode kolekte data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, yaitu pengumpulan data produk di 21 Desa yang memenuhi prasyarat unik, kekhasan, autentik, dilaksanakan secara turun temurun, memiliki potensi pengembangan menuju global dan prasyarat lainnya sesuai dengan blue print OVOP. Adapun metode pengumpulan data melalui identifikasi produk dengan metode FGD (Focus Group Discussion), dan pengumpulan data di lapangan. Laporan akan disusun dalam bentuk uraian dokumen yang dilengkapi dengan peta OVOP, disertai dengan analisis kekuatan, kelemahan, peluang pengembangan, dan ancaman dalam pengembangan produk tersebut, selain itu juga hambatan dan kendala pengembangan produk tersebut apabila diangkat sebagai produk OVOP. 13 Desa di Kecamatan Batang memiliki produk OVOP kategori makanan dengan status kepemilikan perorangan, yaitu : Desa Denasri Wetan, Kasepuhan, Karangasem Utara, Karangasem Selatan, Karanganyar, Proyonanggan Utara, Proyonanggan Tengah, Kauman, Sambong, Klidang Wetan, Kecepak, Pasekaran dan Cepoko kuning. Adapun produk berjenis kerajinan tangan terdapat di 7 Desa, yang meliputi : Watesalit, Kalipucang Kulon, Proyonanggan Selatan, Denasri Kulon, Kalisalak, Pasekaran (dengan kepemilikan sendiri), dan 1 buah produk kerajinan milik paguyuban di Kalipucang Wetan. Dan 1 produk OVOP berjenis destinasi wisata di Desa Rowobelang milik perorangan.

Kata kunci : One Village One Product, roadmap, focus group discussion, blue print

• LAPORAN PENELITIAN : KAJIAN OVOP BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT