Pemerintah mengeluarkan Permenkes Nomor 28 Tahun 2013 mewajibkan setiap produsen rokok untuk mencantumkan peringatan bergambar pada setiap kemasan rokok untuk meningkatkan pengetahuan perokok. Tujuan peneltian ini menjelaskan hubungan antara persepsi, tingkat pendidikan dan terpaan peringatan pesan bergambar pada kemasan rokok dengan perilaku merokok. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan cross sectional. Perhitungan sampel menggunakan uji hipotesis beda dua proporsi dengan jumlah sampel sebanyak 72 sampel dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil menunjukkan responden yang memiliki persepsi negative pada peringatan bergambar pada kemasan rokok sebesar 70,2% dengan status berperilaku merokok dan responden yang memiliki persepsi positif sebesar 16,0% dengan status berperilaku merokok. Responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah sebesar 54,2% dengan status berperilaku merokok, dan responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi sebesar 85,4% dengan status berperilaku merokok. Responden yang memiliki terpaan tinggi sebesar 79,7% dengan status berperilaku merokok. Hasil uji statistic menunjukkan tidak terdapat hubungan persepsi dan terpaan pesan bergambar paada kemasan rokok dengan perilaku merokok dan terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku merokok. Persepsi dan terpaan tidak memiliki hubungan, serta ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku merokok. Oleh Karena itu, disarankan kepada pemerintah membuat inovasi promosi kesehatan tentang rokok dengan menggunakan media audiovisual.

Kata Kunci: Persepsi, perilaku merokok, tingkat pendidikan, terpaan

• HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN TERPAAN PERINGATAN PESAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK MASYARAKAT