Budidaya tanaman atau sering disebut bercocok tanam kesannya ketinggalan jaman, identik dengan masyarakat pedesaan, padahal penting untuk kaum urban, dapat merubah pekarangan menjadi sumber bahan makanan. Lingkungan perkotaan lebih hijau, asri, sejuk, terhindar dari polusi asap dan debu kota, ramah lingkungan, dapat menambah pendapatan keluarga serta mempunyai nilai estetika. Urban farming dapat mengurangi kadar konsumtif masyarakat kota yang semakin tinggi. Gerakan yang mengkampanyekan untuk lebih peduli pada lingkungan di perkotaan dengan program urban farming. Urban farming berawal dari Jakarta, misalnya dengan menyebarkan semangat positif tentang pertanian perkotaan. Hasil dari tanaman yang dibudidayakan berupa tanaman sayuran, tanaman umbi, tanaman palawija, tanaman buahbuahan, serta tanaman obat dapat dikonsumsi untuk keperluan sendiri atau dapat dijual untuk menambah penghasilan. Dapat juga dikembangkan untuk tanaman hias.Indonesia berkebun mengajak kaum urban untuk memanfaatkan lahan tidur dan pekarangan, lahan kritis dan marginal, lahan salin dan yang terkena dampak rob, juga karena alih fungsi lahan, mengubahnya menjadi lahan pertanian dan kebun produktif.Konsep urban farming dikembangkan dengan menggunakan teknologi budidaya tanaman secara organik yaitu budidaya dengan menggunakan pupuk dan media organik serta pertisida hayati.Contoh teknologi budidaya tanaman secara organik adalah dengan sistem budidaya secara hidroponik (budidaya tanaman tanpa tanah), aquaponik (budidaya tanaman dengan ikan, aeroponik (budidaya tanaman dengan menggunakan udara sebagai media), vertikultur (budidaya tanaman secara vertikal) serta tabulampot (tanaman buah dalam pot).Keamanan pangan dapat terwujud dengan produksi tanaman yang bebas dari pupuk kimia dan pestisida kimia dan polusi, sehingga masyarakat sehat dan produktif dapat tercapai.
Kata kunci : Keamanan pangan, Pertanian organik, Urban farming

• KEAMANAN PANGAN MELALUI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN SECARA ORGANIK PADA URBAN FARMING