Pesantren merupakan sebuah asrama pendidikan Islam tempat para santri tinggal bersama dan
belajar di bawah pengajaran kyai. Tasikmalaya merupakan kota yang memiliki banyak pondok
pesantren sehingga kota ini mendapat gelar Kota Santri. Di pondok pesantren para santri
hidup bersama dengan banyak orang sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya penularan
penyakit.Program Bina Santri Sehat merupakan upaya untuk melakukan pembinaan kesehatan
kepada penghuni pondok pesantren atau santri. Keberhasilan program diukur melalui
peningkatan pengetahuan higiene perseorangan santri. Subyek adalah santri di Pondok
Pesantren Sabilulhuda yang berjumlah 48 orang. Analisis univariat dilakukan dengan
menghitung nilai statistik dan distribusi frekuensi, sedangkan analisis bivariat dilakukan
dengan uji t berpasangan. Peningkatan pemahaman tentang cuci tangan pakai sabun terjadi
setelah adanya program bina santri sehat. Sebelum program, awalnya ada 22,9 % sasaran
yang menyatakan bahwa cuci tangan tidak perlu memakai sabun, setelah program dilakukan
jumlah tersebut menurun menjadi 4,2 %. Hasil pre test yang dilakukan sebelum program
diberikan diperoleh hasil rata-rata nilai sebesar 12,2 dengan kisaran nilai 8 sampai dengan 15.
Sedangkan nilai rata-rata post test yang diberikan setelah program dilakukan sebesar 15,3
dengan kisaran 10 sampai dengan 18.Hasil uji statistik dengan uji t berpasangan diperoleh
nilai p sebesar 0,000 (p

• ANALISIS PENGARUH PROGRAM BINA SANTRI SEHAT TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN HIGIENE PERSEORANGAN SANTRI