Pemberian MP-ASI harus dimulai setelah bayi berusia 6 bulan guna untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pemberian MP-ASI harus tepat dengan cara memperhatikan porsi yang diberikan yaitu sesuai dengan umur. Berdasarkan laporan Puskesmas Ariodillah Palembang yang mendapat MP-ASI daripenduduk status GAKIN mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan ibu tentang MP-ASI, umur pertama pemberian dan kesesuaian porsi MP-ASI dengan status gizi bayi di Puskesmas Ariodillah Palembang Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel secara accidental sampling, sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 orang. Analisis statistik menggunakan uji chi-square dengan nilai α (0,05). Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ariodillah Palembang pada tanggal 09 – 25 Mei 2016. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI termasuk kategori cukup (57,%), bayi yang tidak dapat MP-ASI pada usia yang tepat sebanyak (54%), bayi yang mendapatkan MP-ASI dengan porsi yang tidak sesuai sebanyak 51,2%, pendidikan ibu tergolong tinggi sebesar 60%, dan pekerjaan ibu kategori bekerja sebesar 83,7%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan ibu tentang MP-ASI (p value = 0,04), pendidikan ibu (p value = 0,00), dan pekerjaan ibu (p value = 0,01), dengan status gizi bayi dan tidak ada hubungan antara umur pertama pemberian (p value = 0,30), dan cara pemberian MP-ASI (p value = 0,27) dengan status gizi bayi. Disarankan kepada ibu-ibu untuk meningkatkan pengetahuan akan pentingnya gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi untuk dapat menghasilkan generasi yang sehat.

Kata Kunci : MP-ASI, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, status gizi bayi

• HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI, UMUR PERTAMA PEMBERIAN DAN KESESUAIAN PORSI MP-ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI DI PUSKESMAS ARIODILLAH PALEMBANG TAHUN 2016