ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pemidanaan Terhadap Pelaku Tindak Pidana
Pencurian Kayu ( Illegal Logging ) (Studi Kasus Di Wilayah Pengadilan Negeri
Batang )” bertujuan untuk mengetahui pemidaan terhadap pelaku tindak pidana
pencurian kayu (Studi Kasus Di Wilayah Pengadilan Negeri Batang) dan kendalakendala

yang dihadapi Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku tindak
pidana pencurian kayu. Metode pendekatan yang digunakan yaitu yuridis
sosiologis. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, studi dokumen dan
studi kepustakaan.
Pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana pencurian kayu (illegal
logging) dalam putusan Pengadilan Negeri Batang Nomor : 25/Pid.B/2013/PNBtg
yaitu
melanggar
Pasal
50
ayat
3
huruf
e
jo
pasal
78
ayat
(5)
Undang
Undang

RI

Nomor 41 Tahun 1999 dengan menjatuhkan putusan pidana penjara selama 6
(enam) bulan penjara dan denda sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
subsidair 2 (dua) bulan kurungan, lebih ringan dari ancaman pidana yakni penjara
maksimal 10 (sepuluh) tahun dan denda Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah).
Pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana terhadap pelaku tindak
pidana pencurian kayu (illegal logging) berdasarkan alat-alat bukti yakni
keterangan saksi dan keterangan Terdakwa disertai barang bukti yang diajukan
oleh Jaksa Penuntut Umum serta fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan.
Selain itu, sanksi pidana yang diberikan tidak bertujuan untuk membalas dendam
melainkan untuk memberikan efek jera agar pelaku tidak mengulangi lagi dan
kepada masyarakat pada umumnya agar tidak mencontoh atau meniru apa yang
dilakukan Terdakwa.
Adapun Kendala yang dialami Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap
pelaku tindak pidana pencurian kayu (illegal logging) di Pengadilan Negeri
Batang berupa keterangan Terdakwa yang berbelit-belit, keterangan para saksi
yang berbelit-belit, dan kurang lengkapnya barang bukti tindak pidana pencurian
yang dilakukan oleh Terdakwa.



Kata Kunci : Pemidanaan terhadap pelaku pencurian kayu

ABSTRACT

The study, entitled "Punishment Against Perpetrators of the Crime of Theft
Wood (Illegal Logging) (Case Study On Regional District Court Trunk)" aims to
determine pemidaan against the perpetrators of the crime of theft of timber (Case
Study On Regional District Court Trunk) and the constraints faced the judge in
imposing a criminal offense to timber theft. The method used is the juridical
sociological. Data collected through interviews, document studies and literature
study.
Criminal prosecution against the perpetrators of criminal acts timber theft
(illegal logging) in Batang District Court No. 25/Pid.B/2013/PN-Btg that is in
violation of Article 50 paragraph 3 letter e in conjunction with Article 78
paragraph (5) of Law No. 41 Year 1999 with a verdict imprisonment for six (6)
months in prison and a fine of Rp. 500,000, - (five hundred thousand rupiah)
subsidiary 2 (two) months in prison, lighter than the maximum prison penalty of
ten (10) years and a fine of Rp 5,000,000,000, - (five billion rupiah). Judge
consideration in imposing criminal sanctions against perpetrators of the crime of
theft of wood (illegal logging) based on the evidence that the witness testimony
and statements of the defendant with the evidence submitted by the Prosecution as
well as the facts revealed in the trial. In addition, criminal sanctions provided is
not intended to seek revenge but rather to provide a deterrent effect so that
offenders do not repeat again and to society in general so as not to imitate or
emulate what the defendant.
The problem faced the judge in imposing punishment on the perpetrators
of the crime of theft of wood (illegal logging) in the District Court of Batang in
the form of statements the defendant convoluted, the testimony of witnesses who
tortuous and incomplete evidence of the crime of theft committed by the defendant
,



Keywords: Punishment against illegal loggers

FIH1808161

340-Mas-p

Tersedia