Earning Per Share merupakan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham
yaitu laba bersih setelah dikurangi pajak dan dividen saham preferen (jika ada) dibagi
jumlah saham beredar. EPS sebagai ukuran profitabilitas perusahaan yang dapat
dijadikan dasar pertimbangan para investor dalam mengambil keputusan.
Peningkatan EPS akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham oleh karena
kemampuan menciptakan laba perusahaan meningkat.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh
secara simultan maupun parsial dari variabel debt to equity ratio, current ratio, total
asset turn over, net sales, inventory turn over, book value growth terhadap Earning
Per Share.
Alat analisis yang digunakan didalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik,
analisis regresi berganda, dengan pengujian hipotesis menggunakan uji F dan uji t.
Hasil pengujian secara simultan diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dari debt to equity ratio, current ratio, total asset turn over, net
sales, inventory turn over, book value growth terhadap Earning Per Share.
Hasil pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel net sales terhadap earning per share, sedangkan variabel
debt to equity ratio, current ratio, total asset turn over, inventory turn over, book
value growth tidak berpengaruh secara signifikan terhadap earning per share,
sedangkan variabel total asset turn over dan inventory turn over tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Earning Per Share.
Kata kunci : debt to equity ratio, current ratio, total asset turn over, net sales,
inventory turn over, book value growth dan Earning Per Share.

• ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNING PER SHARE (EPS) PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA