Siswa kelas IX-A SMP Satu Atap Wangkelang Kandangserang memiliki
kemampuan menulis karangan deskripsi yang masih kurang. Hal ini disebabkan
kurangnya pemahaman dan kemampuan siswa tentang karangan deskripsi.
Masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana proses pembelajaran menulis
karangan deskripsi dengan metode karyawisata pada siswa kelas IX-A?; (2)
bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan metode
karyawisata pada siswa kelas IX-A?; (3) bagaimana perubahan perilaku siswa
dalam pembelajaran menulis deskripsi setelah penerapan metode karyawisata?.
Tujuan penelitian ini: (1) mendeskripsikan proses pembelajaran menulis karangan
deskripsi dengan metode karyawisata pada siswa kelas IX-A; (2) mendeskripsikan
peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IX-A
dengan metode karyawisata; dan (3) mendeskripsikan perubahan perilaku siswa
dalam pembelajaran setelah penerapan metode karyawisata.
Subjek penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan deskripsi siswa
kelas IX-A. Sumber data adalah siswa kelas IX-A yang terdiri atas 20 siswa.
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua
siklus. Pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan tes dan
nontes. Data tes diambil dari tes kemampuan menulis karangan deskripsi. Data
non tes diambil dari perilaku siswa kelas IX-A SMP Satu Atap Wangkelang.
Kemampuan menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan dari
siklus I dan siklus I ke siklus II setelah mengikuti pembelajaran melalui metode
karyawisata. Hasil tes siklus I menggambarkan nilai rata-rata kemampuan menulis
karangan deskripsi sebesar 27,1 atau 67,75%. Hasil tes siklus II menggambarkan
peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis karangan deskripsi sebesar 28,65
atau 71,63%. Besarnya peningkatan menulis karangan deskripsi siswa kelas IX A
sebesar 1,55 atau 3,88%.
Perubahan perilaku siswa kelas IX A SMP Satu Atap Wangkelang dalam
pembelajaran menunjukkan perubahan yang positif. Berdasarkan hasil observasi
pembelajaran siswa dan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa pembelajaran
menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata menunjukkan hasil yang
lebih baik. Proses pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui metode
karyawisata pada siswa kelas IX A pada aspek proses membangun motivasi
belajar, pada siklus I sebesar 50%, pada siklus II menjadi 60%. Aspek
pembelajaran tentang proses penjelasan yang mendukung mengenai karangan
deskripsi pada siklus I sebesar 70%, siklus II menjadi 80%. Aspek pembelajaran
tentang proses membangun keseriusan belajar siswa untuk berlatih dan
mengerjakan tugas pada siklus I sebesar 50%, siklus II menjadi 75%. Proses siswa
membuat karangan deskripsi dengan penuh tanggung jawab pada siklus I sebesar
80%, siklus II menjadi 85%. Dengan demikian, maka hipotesis yang berbunyi
”penggunaan metode karyawisata dapat meningkatkan kemampuan menulis
karangan deskripsi pada siswa kelas IX-A SMP Satu Atap Wangkelang
Kandangserang Tahun Pelajaran 2012/2013 serta akan terjadi perubahan perilaku
peserta didik ke arah yang positif”, diterima kebenarannya.
Saran yang peneliti sampaikan kepada guru, hendaknya dapat
menggunakan variasi metode maupun media dalam pembelajaran yang ada,
karena sudah selayaknya setiap guru dituntut harus mampu menggunakan metode
pembelajaran yang ada. Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat
membantu guru untuk memperoleh gambaran tentang pemecahan masalah
pembelajaran yang sering muncul dalam proses pembelajaran di kelas.
Kata kunci : menulis karangan deskripsi, metode karyawisata

• Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Metode Karyawisata pada Siswa Kelas IX-A SMP Satu Atap Wangkelang Kandangserang Tahun Pelajaran 2012/2013