Digital Library
Perpustakaan Universitas Pekalongan

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI YOSOREJO 01 KOTA PEKALONGAN

Image of TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI YOSOREJO 01 KOTA PEKALONGAN
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan tindak tutur direktif
bahasa Jawa yang digunakan guru dan siswa SD Negeri Yosorejo 01 Kota
Pekalongan dalam proses pembelajaran di kelas. 2) Mendeskripsikan tindak tutur
direktif bahasa Jawa yang digunakan guru dan siswa SD Negeri Yosorejo 01 Kota
Pekalongan dalam proses pembelajaran di kelas
Pengumpulan data penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode
simak dan metode cakap. Metode simak merupakan metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan menyimak dan mengamati secara cermat penggunaan
bahasa. Dalam pelaksanaannya, digunakan teknik sadap sebagai teknik dasar dan
teknik simak libat cakap (SLC), teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik
rekam dan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Dalam penerapan metode dan
teknik ini di lapangan, peneliti menyimak dan mengamati secara seksama
penggunaan bahasa Indonesia kemudian melakukan penyadapan terhadap tuturantuturan

dan mengambil tuturan yang mengandung makna direktif sebagai data.
Metode cakap digunakan untuk mengumpulkan data dari narasumber.
Dengan teknik-teknik ini, peneliti memperoleh data berupa tuturan-tuturan
yang mengandung makna direktif. Tuturan-tuturan yang mengandung makna
direktif itu ditranskripsi disertai dengan konteks tuturnya. Selanjutnya data-data
itu diklasifikasikan berdasarkan makna direktif dan modus tutur yang dipilih
untuk mengungkapkan makna direktif tersebut. Pada tahap berikutnya, data-data
itu dianalisis dengan ancangan direktif. Ancangan ini digunakan untuk
menganalisis data yang bertumpu pada bentuk pemakaian bahasa dan
mempertimbangkan aspek-aspek direktif. Dari hasil analisis dan pembahasan
diperoleh temuan-temuan sebagai berikut: pertama, pengungkapan makna
pragmatik direktif oleh guru SD Negeri Yosorejo 01 Kota Pekalongan dapat
diidentifikasi melalui intonasi, isyarat paralinguistik dan pemakaian penandapenanda
kesantunan.
Penggunaan intonasi yang dilakukan oleh guru didasari oleh latar belakang psikologis guru tersebut. Kedua, untuk mengungkapkan makna direktif tidak hanya menggunakan kalimat perintah, tetapi juga menggunakan kalimat deklaratif dan interogatif. Tujuan digunakannya bentuk deklaratif dan interogatif adalah sebagai bentuk pengajaran kesantunan berbahasa. Guru lebih dominan menggunakan tuturan direktif untuk mengungkapkan makna pragmatik
direktif, karena mengingat tingkat kognitif anak usia SD tentang pemahaman
bahasa masih rendah.
Kata kunci : tindak tutur direktif, pembelajaran bahasa
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

-

Penerbit

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia : Jl. Sriwijaya No. 3 Pekalongan.,

Deskripsi Fisik

93;x;A4

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

-

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

April 2014

Info Detil Spesifik

Softcopy dan Hardcopy

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain
Komentar

Pilih Bahasa

Advanced Search

License

This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3.