MUHAMMAD RIFQI AZIZ, NPM. 08.0617. D. Peningkatan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Frekuensi Penyiraman dan Variasi Konsentrasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) di bawah bimbingan Ir. Eka Adi Supriyanto, MP dan Ubad Badrudin, SP., MP.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi penyiraman dan variasi konsentrasi PGPR yang tepat serta interaksi antara frekuensi penyiraman dan variasi konsentrasi PGPR terhadap peningkatan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bojongnangka Kecamatan/Kabupaten Pemalang pada ketinggian lebih kurang 5 m di atas permukaan laut. Pelaksanaan percobaan selama dua bulan yaitu mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2012. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang diulang 3 kali. Frekuensi penyiraman PGPR ditempatkan pada petak utama (main plot) sedangkan konsentrasi PGPR pada anak petak (sub plot). Perlakuan yang dicoba adalah 4 taraf frekuensi penyiraman PGPR terdiri atas tanpa penyiraman, 1 kali penyiraman (umur 10 hst), 2 kali penyiraman (umur 10 dan 20 hst), 3 kali penyiraman (umur 10, 20 dan 30 hst) dan 3 taraf konsentrasi PGPR terdiri atas 0 ml/ltr air, 5 ml/ltr air dan 10 ml/ltr air. Variabel yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, jumlah umbi per rumpun, bobot umbi basah per rumpun, bobot umbi basah per petak, bobot umbi kering per rumpun, bobot umbi kering per petak, diameter umbi per rumpun, panjang akar dan intensitas serangan hama/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penyiraman PGPR berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, jumlah umbi per rumpun, bobot umbi basah per rumpun, bobot umbi basah per petak, bobot umbi kering per petak, diameter umbi per rumpun, panjang akar, intensitas serangan hama/penyakit dan berpengaruh nyata terhadap bobot umbi kering per rumpun. Bobot umbi kering per petak tertinggi pada penyiraman 3 kali. Konsentrasi PGPR berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, bobot umbi basah per rumpun, bobot umbi basah per petak, bobot umbi kering per rumpun, diameter umbi per rumpun, panjang akar dan berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi per rumpun, bobot umbi kering per petak, intensitas serangan hama/penyakit dengan pola pengaruh bersifat linier positif, kecuali intensitas serangan hama/penyakit berpengaruh nyata dengan pola pengaruh bersifat linier negatif. Bobot umbi kering per petak tertinggi pada konsentrasi 10 ml/ltr air. Terdapat interaksi antara dosis frekuensi penyiraman dengan konsentrasi PGPR terhadap bobot umbi basah per rumpun dan intensitas serangan hama/penyakit. Kombinasi terbaik pada frekuensi penyiraman PGPR 3 kali dengan konsentrasi 10 ml/ltr air.

Kata kunci : Bawang merah, frekuensi penyiraman, konsentrasi PGPR

RIFQI AZIZ'S MUHAMMAD, NPM. 08. 0617.D. Increasing the Production of Red Onion (Allium ascalonicum L.) with Frequencyof Watering and Concentration Variation of Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). First advisors: Ir. Eka Adi Supriyanto, MP. Second advisors: Ubad Badrudin, SP., MP.

ABSTRACT
The objectives of this research to know the frequency of watering and concentration variation of PGPR that appropriate with interaction, between frequency of watering and consentration variation of PGPR in increasing the production of red onion (Allium ascalonicum L.). This research was conducted in Bojongnangka Village district Pemalang's Regency, this located on about 5 high above the sea level. The experiment has conducted for 2 months, from January untill March 2012. The experiment with designs based on randomized block design that repeat for 3 times. Frequency of watering in the main plot while consentration of PGPR in sub plot. The treatment was tried in four level, frequency of watering PGPR that consist of without watering, only once watering (age 10 days after planting), twice watering (age 10 and 20 dap), third watering (age 10, 20 and 30 dap) and 3 level concentrates of PGPR consist of 0 ml/ltr waters, 5 ml/ltr waters and 10 ml/ltr waters. Variable the observed such as: plant high, number of leaf per clump, number of tuber per clump, tuber fresh weight per clump, tuber fresh weight per slot, tuber dry weight per clump, tuber dry weight per slot, diameter of tuber per clump, lengt of roots and pest attack intensity/disease. The Result showed that frequency of watering PGPR really give effect in plant high, number of leaf per clump, number of tuber per clump, tuber fresh weight per clump, tuber fresh weight per slot, tuber dry weight per slot, diameter of tuber per clump, lenght of roots, pest attack intensity/disease and significant to tuber dry weight per clump. Tuber dry weight per slot was higher in three times watering. The concentration of PGPR very significant diferences in plant high, number of leaf per clump, tuber fresh weight per clump, tuber fresh weight per slot, tuber dry weight per clump, diameter of tuber per clump, lenght of roots and significant diferences in number of tuber per clump, tuber dry weight per slot, pest attack intensity/disease by patterns influence to get positive linear character, but pest attack intensity/significant disease with influence pattern gets negative linear character. Tuber dry weight per slot on concentrates 10 ml/ltr waters. Available interaction betwen dosed frequency of watering with concentration of PGPR to tuber fresh weight per clump and pest attack intensity/disease. Best combine on frequency of watering PGPR 3 times with concentrates 10 ml/ltr waters.

Key words : Red Onion, frequency of watering, Concentration of PGPR

FPT0011

Tersedia

• PENINGKATAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) DENGAN FREKUENSI PENYIRAMAN DAN VARIASI KONSENTRASI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR)