Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi IAA yang
optimal dan jumlah mata tunas yang tepat pada pembenihan pisang(Musa sp)
varietas Gebyar. Percobaan telah dilaksanakan di Kebun Balai Benih Hortikultura
Clapar Kabupaten Batang pada bulan Maret sampai Mei 2012 dengan ketinggian
tempat ± 160 m dpl dan jenis tanah Aluvial. Rancangan percobaan yang
digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan faktorial
4 x 3. Faktor pertama adalah konsentrasi IAA yang terdiri atas 4 taraf, yaitu K0
dengan konsentrasi 0 ppm, K1 dengan konsentrasi 20 ppm, K2 dengan
konsentrasi 40 ppm, dan K3 dengan konsentrasi 60 ppm. Faktor kedua adalah
jumlah mata tunas yang terdiri atas 3 taraf, yaitu T1 untuk satu mata tunas, T2
untuk dua mata tunas, dan T3 untuk tiga mata tunas.Kombinasi perlakuan
sebanyak 12 macam, masing-masing kombinasi diulang tiga kali sehingga
seluruhnya terdapat 36 satuan percobaan.
Variabel yang diamati meliputi: kecepatan bertunas, tinggi tanaman,
jumlah daun per tanaman, luas daun, diameter batang, bobot basah tanaman, bobot
kering tanaman,jumlah akar, panjang akar terpanjang, dan bobot kering akar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi IAA berpengaruh sangat
nyata terhadap semua variabel yang diamati bersifat linier positif, kecuali pada
variabel kecepatan bertunas bersifat linear negatif. Pertumbuhan benih terbaik
dicapai pada konsentrasi 60 ppm. Jumlah mata tunas berpengaruh sangat nyata
terhadap semua variabel yang diamati. Pertumbuhan benih pisang terbaik pada
satu mata tunas. Terdapat interaksi antara konsentrasi IAA dengan jumlah mata
tunas terhadap jumlah akar. Pertumbuhan terbaik diperoleh pada kombinasi
konsentrasi IAA 60 ppm dengan satu mata tunas.
kata kunci : benih pisang, konsentrasi IAA dan jumlah mata tunas. (jes
ABSTRAK
This research is for knowing the effect of IAA optimal concentration and
the number of precise bud of the growth of banana seed (Musa sp) Gebyar Kind.
The experimentation has been done in Balai Benih Hortikultura Garden Clapar
Regency of Batang on March to May 2012 in altitude ± 160 m asl and in Aluvial
ground. The experimentation program used Random Group Program which use
factorial treatment of 4 x 3. First factor is IAA concentration which is included of
4 level, there are K0 in concentration of 0 ppm, K1 in concentration of 20 ppm,
K2 in concentration of 40 ppm, dan K3 in concentration of 60 ppm. Second factor
is the number of bud which is included of 3 level, there are T1 for one bud, T2 for
two buds, and T3 for three buds. There are 12 kinds of treatment combination,
each combination is repeated three times so that the totally get 36 unit of
experiment.
Variable which can be observed: the velocit of high bud plant, the number
of leaf per plant, wide of leaf, diamater of stem, weight of moist plant, weight of
dry plant, the number of root, the longest root, and weight of dry root.
The result of research showed IAA concentration really effected toward all
variables observed, and its’ positive linear, besides it’s negative linear in a velocit
of high bud plant. The best growth reached in concentration of 60 ppm. The
number of bud really effected toward all variables observed. The best growth in
one buds. There are interaction between IAA concentration and the number of bud
toward the number of root. The best growth is obtained from combination of IAA
60 ppm concentration in one bud.
Key: banana seed, concentration of IAA and the number of bud.

• PENGARUH KONSENTRASI IAA DAN JUMLAH MATA TUNAS TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH PISANG (Musa sp) VARIETAS GEBYAR