Islam sebagai agama samawi dibawakan dan disiarkan oleh rosul penutup yaitu Muhammad SAW. Di Indonesia islam mulai masuk pada abad XV melalui Samodra Pasai Aceh dengan dibawa oleh para pedagang dari Gujarat. Penyebaran agama islam di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat setelah runtuhnya kerajaan Majapahit. Di Jawa peran wali Songo dalam perkembang Islam tidak bisa dipungkiri. Selanjutnya hingga kini secara statistik penduduk Indonesia yang beragama Islam menjadi mayoritas. Bahkan di antara negara-negara islam di dunia Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Keadaan ini tidak sejalan dalam kehidupan perekonomian yang berada dalam posisi yang minoritas.Hal ini disebabkan selain etos kerja umat islam, juga berkaitan erat dengan kegiatan ekonomi. Banyak kalangan masyarakat islam menilai/memahami persoalan ekonomi lepas dari persoalan agama (S K Lubis 2004) Itulah sebabnya persoalan ekonomi menjadi hal jarang dikaji dalam acara pengajian.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus umat islam akan menjadi umat yang selalu diexploitasi oleh pengusaha nonmuslim yang minoritas. Sebagaimana keadaan yang ada kendali pasar barang dan jasa berada pada kalangan konglomerat luar islam. Sebagai gambaran adalah momen Idul Fitri yang merupakan puncak konsumsi tahunan masyarakat muslim Indonesia berapa trilyun keuntungan yang mereka peroleh. Lebih memberatkan lagi adalah kenaikan harga yang sulit dikendalikan sehingga hal ini menambah beban hidup masyarakat muslim terutama yang kehidupan ekonominya dibawah garis kemiskinan.
Sebagaimana dimaklumi bahwa mayoritas penduduk Indonesia yang tahun 2012 berjumlah 257.516.167 dimana 85% beragama Islam (muslim) makin sadar pentingnya menggunakan produk (barang dan jasa) yang halal dan barokah, menjadikan peran produsen berbasis syariah menjadi pilihan masa depan yang menjanjikan. Namun disisi lain kita wajib waspada, karena bukan tidak mungkin berbagai barang atau jasa syariah yang tumbuh dan berkembang saat ini ternyata tidak lebih dari sekedar ganti nama. Paradikma perusahaan bisa saja dipoles dengan polesan syariah atau tepatnya etika islami seperti: halal, jujur, amanah, serta lainnya padahal perusahaan tetap berpijak pada konsep bisnis kapitalistik dan sekuler, karena tujuannya mendapatkan market share dipasar orang muslim. Melihat kenyataan ini bagaimana kita sebagai muslim pelaku bisnis harus atau punya tanggung jawab misi memeluk agama Islam secara kafah.

• MEWUJUDKAN BISNIS ISLAMI