Mikrokapsul adalah pakan bagi larva ikan dan udang, harganya mahal karena masih diimport. Penelitian bertujuan mendapatkan teknik produksi pakan Mikrokapsul, dengan memanfaatkan Ikan Rucah (Kuniran, Gatep, Petek dan Layur) dan telur bebek. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Juli 2011. Tekniknya adalah masing-masing daging ikan diekstrak menggunakan blender. Ekstrak daging ikan, telur bebek dan air dengan perbandingan (1 : 1 :0,5) dimixser hingga terbentuk emulsion, yang ditandai dengan warna putih susu. Emulsion dipanaskan (sambil diaduk dengan menggunakan mixer), hingga mencapai suhu maksimal 80C. Hasilnya disaring dan ditempatkan pada Loyag beralaskan kertas, kemudian di oven pada suhu 55C selama 22 jam. Selanjutnya didininkan, diblender dan diayak menggunakan saringan berukuran 100 um. Hasil uji proksimat dan pegamatan dengan mikroskop menunjukkan mikrokapsul berbentuk baulat, berukuran 80-100um, kandungan protein 40-45%, laju tengelam 30-35 cm/jam, serta memenuhi syarat sebagai paka larva ikan dan udang. Secara ekonomis, produksi mikrokapsul berbahan ikan Kuniran, Gatep, Petek da Layur mempunyai B/C Ratio berturut-turut 1.18, 2.04, 1.71 dan 2.28. Break Even Point (BEP); 5.816, 1.749, 2.143 dan 1.589 gram. Hasil analisis Payback Periode (PP); 12.29, 3.70, 4.53, dan 3.34. Mikrokapsul yang paling menuntungkan (layak) untuk diusaahakan adalah berbahan baku ikan layur. Miktokapsul berbahan ikan kuniran secara ekonomis tidak layak diusahakan.
kata kunci : mikrokapsul ikan rucah, larva ikan.

• PRODUKSI MIKROKAPSUL BERBASIS IKAN RUCAH DAN ANALISIS EKONOMINYA