TEKNOLOGI AGRIBISNIS KOMODITAS SAYURAN DALAM EKONOMI SYARIAH
Sering kita mendengar istilah vegetarian, yaitu orang yang tidak makan daging, tetapi makan sayuran dan hasil tumbuhan. Hal tersebut dilakukan dengan alasan keagamaan atau kesehatan karena sayuran merupakan salah satu jenis tanaman yang mengandung banyak vitamin dan mineral Fenomena vegetarian sebenarnya dapat dimanfaatkan para petani untuk lebih mengoptimalkan budidaya sayuran. namun hal tersebut kurang didukung karena sampai saat ini petani masih membudidayakan sayuran secara konvensional. Akibatnya produksi yang dihasilkan belum maksimal baik kuantitas maupun kualitas (Siswadi, 2006).
Di Indonesia upaya meningkatkan produksi hortikultiral semakin meningkat. Hal tersebut terjadi seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi dan pencanangan program peningkatan gizi masyarakat yang memerlukan dukungan dari sektor pertanian pangan untuk menyediakan sayur dan buah – buahan dalam jumlah yang cukup. Sayuran merupakan sumber vitamin dan dapat meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh. Selain itu sayuran mengandung serat yang tinggi dan memperlancar proses pencernaan dan kesegaran kulit.
Pada saat ini peningkatan permintaan tahunan produksi tahunan dalam negeri diperkirakan sebesar 7%. Meliputi, 2% karena alasan pertumbuhan penduduk, 3,5% karena faktor peningkatan pendapatan, dan 1,5% karena alasan urbanisasi. Permintaan yang bertambah diimbangi dengan penambahan yang sama dari produksi mineral, yaitu 7% pertahun, sehingga perlu ditingkatkan hasilnya. Untuk mencapai hal tersebut sudah sepantasnya mutu teknik budidaya sayuran ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi (Siswadi,2006)
Menurut Agung Purnomo, 2009, Teknologi budidaya sayuran saat ini berkembang dengan adanya teknologi budidaya sayuran secara hidroponik, vertikultur, dan aeroponik.
Sayuran sangat penting untuk kesehatan manusia. kandungan aneka vitamin, karbohidra, dan mineral pada sayuran tidak dapat diganti dengan makanan pokok. Oleh karena itu semua kalangan memerlukan sayuran, terutama sayuran segar.
Makan sayur secara teratur sangat penting bagi kehidupan manusia karena sayur merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama kandungan karoten, berbagai vitamin B kompleks, dan vitamin C. Sayur - sayuran buah seperti nangka, mentimun, tomat, labu banyak mengandung air. Meskipun kandungan vitaminnya kurang, tetapi kandungan mineralnya cukup.
Untuk mengetahui kandungan gizi suatu sayuran, dapat dilihat dari warnanya. Misalnya, sayuran daun (bayam) berwarna hijau tua banyak mengandung zat besi, sayuran umbi (wortel) berwarna jingga banyak mengandung vitamin C. Kebutuhan sayuran dapat dipenuhi dengan pemanfaatan pekarangan untuk konsumsi sendiri atau dapat juga ditanam dengan skala komersial. (Abi wisam, 2007)
Tidak ada salinan data
Judul Seri
Peran dan Problematika Perbankan Syariah Dalam Transformasi Masyarakat Menuju Ekonomi Syariah
Penerbit
Universitas Pekalongan Press :
Jl. Sriwijaya No. 3 Pekalongan.,
2010
ISBN/ISSN
978-602-95322-4-1
Klasifikasi
Jurnal Ilmiah
Edisi
Prosiding Seminar Nasional Ekonomi Syariah
Pernyataan Tanggungjawab
Karya Ilmiah Ini Sepenuhnya Merupakan Tanggungjawab Penulis
Tidak tersedia versi lain