Ada indikasi bahwa laju permintaan pangan organik di dunia jauh lebih cepat dari pada suplay yang tersedia. Kenyataan ini didukung juga dengan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga kebutulran pangan yang berkualitaspun jauh turut meningkat. Saat ini, pangen organik yang diproduksi dianggap sebagai pangan yang cukup berkualitas karena tidak menggunakan bahan sintetis / kimia, seperti pupuh pestisida dan bahan yang bebas dari rekayasa genetika. Peluang pengembangan pertanian organik di Indonesia sangat menjanjikan, karena didukung oleh berbagai faktor , antara lain iklim, sinar matahari yang cukup, serta lahan yang luas dan belum banyak digarap. Di Indonesia banyak lahan yang subur dipergunakan untuk pembangunan gedung - gedung kantor dan pemukiman penduduk sehingga lahan untuk pertanian semakin sempit . Dengan demikian , salah satu alternatife dalam upaya peningkatan produksi pertanian melalui ekstensifikasi dengan perluasan areal pertanaman diarahkan pada lahan bermasalah , seperti halnya lahan marjinal , lahan marjinal
yang banyak dijumpai terutana di pulau jawa ( pantura ) adalah lahan pantai yeng mempunyai
problem tingkat kesuburan rendah ,berpasir sehingga retensi airnya kurang dan banyak mengandung garam ( bersaifat salin ). Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pemanfaatan bahan organik. Bahan organi selain dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah, juga dapat memperbaiki sifat kimia tanah dengan meningkatkan ketersediaan unsur - unsur hara dalam tanah untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Kata Kunci ; Pesisir, Bahan organik, Tanaman

• STRATEGI PEMANFAATAN WILAYAH PESISIR DENGAN PEMBERIAN BAHAN ORGANIK (Budidaya Pertanian Organik)